Tinta cetak adalah suspensi bahan pewarna dalam vernis yang ditambahkan bahan penolong.
Secara umum tinta cetak terdiri dari 3 (tiga) komponen:
I. Bahan pewarna (pigment)
II. Bahan pengikat ( vernish)
III. Bahan penolong
I. Bahan Pewarna
Berfungsi untuk memberi kesan warna pada bahan-bahan yang dicetak.
Dua macam bahan pewarna antara lain:
- Zat warna dai (daystuff)
- Pigment
II. Vernish (Bahan Pengikat)
Berfungsi untuk mengikat bahan pewarna (molekul-molekul bahan pewarna), sehingga dapat terikat dengan kuat diatas permukaan bahan cetak.
Vernish dalam tinta terdiri dari:
- Campuran resin dengan minyak (minyak mineral, minyak tumbuhan) tintanya menjadi tinta kental
- Campuran resin dengan pelarut tintanya menjadi tinta encer
III. Bahan Penolong
Berfungsi untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu dari tinta cetak.
Bahan bahan penolong yang digunakan antara lain:
- Bahan pengisi
- Bahan pengering/drier
- Bahan pelemas
- Anti set off
- Anti oksidan
- Wax
- dll.
Sifat-Sifat Tinta Cetak
1. Viscositas, yaitu sifat kekentalan tinta yang dinyatakan dalam centi poise (cp) dan diukur dengan alat viscometer.
2. Flow, yaitu daya alir tinta dimana dapat turun dengan baik mulai dari bak tinta sampai kertas.
3. Tackness, yaitu sifat daya tarik enternal dan eksternal tinta terhadap permukaan kertas sampai terjadi perpindahan tinta ke permukaan kertas dengan sempurna dan dapat diukur dengan alat inko meter.
4. Thixzotrophy, yaitu sifat tinta akan mengalir bila digerakan, dan akan diam kembali apabila gerakan tersebut dihentikan.
5. Drying tinta, yaitu sifat pengeringan tinta sampai ke pori-pori kertas.
Berdasarkan kekentalan, tinta cetak dapat di kelompokan menjadi dua jenis:
- Jenis tinta kental (untuk tinta offset, leterpress, dan lain-lain)
- Jenis tinta encer (untuk tinta rotogravure, flexography, sablon, dan lain-lain)
Warna-warna Tinta Cetak
1. Warna Proses
Dalam percetakan kita mengenal tinta proses (CMYK), dan sering digunakan di setiap percetakan manapun.
Di dalam praktek cetak kita telah tahu, bila tinta Cyan (C), Magenta (M), Yellow (Y) dicampur atau digabungkan, maka akan menghasilkann warna hitam.
Pertanyaan,
Mengapa harus ada tinta Hitam (K) ?
Jawabannya,
Karena hitam hasil penggabungan warna CMY kurang pekat dan kurang kontras sehingga pada percetakan seperti offset perlu ditimbulkan warna hitam untuk efek kontras dan pekat.
2. Warna Khusus
Warna khusus adalah warna tinta cetak yang tidak transparan, menutup, berdiri sendiri. Apabila dicetak lebih dari 1 warna secara bertumpukan, warna yang diatas akan menutup warna yang dibawahnya sehingga tidak terbentuk warna baru.
Pengenalan Dasar Warna
1. Warna primer (additivie) yang terdiri dari warna RGB (Red, Green, Blue). Dan penggabungan warna primer tersebut akan menghasilkan warna sekunder seperti:
- warna green + warna red = warna yellow
- Warna green + warna blue = warna cyan
- Warna blue + warna red = warna magenta
- Warna blue + warna red + warna green = warna putih
2. Warna sekunder (subtractive) yang terdiri dari warna CMY (Cyan, Magenta, Yellow). Dan penggabungan warna-warna sekunder tersebut akan menghasilkan:
- warna cyan + warna magenta = warna blue
- Warna cyan + warna yellow = warna green
- Warna magenta + warna yellow = warna red
- Warna magenta + warna yellow + warna cyan = warna hitam
Web, mantab banget Kang Cepi, wawasan2 Mesin Cetak dllnya mantap semua, sekali kali bahas mesin mesin ceta yg lama juga dong, Sukses terus buat Web Grafikanya Kang
pelangi121,
terimakasih telah mampir dan baca-baca..
Pembahasan mengenai mesin cetak lama baru ada 1 artikel, namun insyaallah secara bertahap jumlah arikelnya akan terus bertambah.
Trimakasih infonya mas……
tapi sayang saya kecewa karna ga bisa copyin ke harddisk saya.
gimana donk mas……
Assalamualaikum wr.wb. maaf kang cepi, saya mau tanya. Kalo di Bandung yang menjual tinta timbul untuk percetakan ada di daerah mana yah? Terima Kasih… hehehehee 😀